Bidik Update: 1.408.000 Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia

 

Gambar twitter@setkabgoid/sekretariat kabinet

Bidikdotcom – Vaksin merek Sinopharm sudah siap pakai tiba di Indonesia pada Selasa 13/7/2021 melalui bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang memakai pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 891.

Ini merupakan tahap ke-3 pemerintah membeli vaksin asal China khusus vaksin Sinopharm meskipun Indonesia sudah pada tahap ke-22 mengimpor vaksin dari luar negeri.

Dalam akun resmi sosial media Facebook milik Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa dalam tiga hari mendatang akan ada empat juta vaksin dengan merek yang sama tiba di tanah air.

Sinopharm akan digunakan sebagai  vaksin mempercepat kekebalan komunal di tanah air dalam melengkapi program vaksinasi gotong royong untuk memutus mata rantai penyebara Covid-19.

Dimana hari ini penyebaran dari wabah berbahaya tersebut sudah memasuki gelombang yang patut diwaspadai oleh seluruh komponen rakyat Indonesia. Pemberlakuan PPKM dibeberapa daerah diharapkan dapat mengatasi penyebaran virus yang telah bermutasi ke varian baru yakni virus corona delta yang awal munculnya berasal dari negara India.

Vaksin Sinopharm telah disetujui oleh badan kesehatan dunia WHO serta di izinkan BPOM bahwa vaksin buatan China itu dapat digunakan di tanah air.

Jenis vaksin ini akan disuntikan kepada masyarakat Indonesia dengan usia 18 tahun keatas hanya saja jenis vaksin ini sifatnya berbayar.

Merilis dari pemberitaan Kompas.com tentang harga vaksin Sinopharm ada disekitar Rp 500.000/dosisnya dan jika 2 dosis akan kena Rp 1.000.000. 

Namun sebagaimana surat keputusan Kemenkes bernomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 bahwa harga vaksin tersebut adalah Rp 321.660 ditambah harga layanan Rp 117.910 sehingga bagi penerima akan dikenakan biaya sebesar Rp 439.570 dan yang akan ambil 2 dosis menjadi Rp 879.140.

Lalu siapa saja penerima vaksin gotong royong itu?

Penerima vaksin Gotong Royong adalah para pemangku usaha/bisnis dan para karyawan yang bekerja disebuah perusahaan maupun para individual yang merasa mampu ikut program vaksinasi ini.

Dalam pernyataan pers Kementerian Kesehatan lewat dr. Siti Nadia Tarmizi bahwa vaksin berbayar tidak akan mengganggu merek vaksin lain yang berstatus gratis, tetapi dalam vaksinasi gotong royong ini semua pihak wajib menunggu petunjuk teknis dari Kemenkes ujar dr.Siti.

deny/BDC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *