Sony Limbong Minta Maaf Meski Mengalami Kekerasan Dari Atasannya

Foto Sony Limboto saat memberikan permohonan maafnya sumber twitter

Bidikdotcom – Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar menjadi pemberitaan hangat media-media online atas dugaan kekerasan yang lakukannya terhadap salah satu bawahannya bernama Sony Limbong yang berpangkat Brigadir dengan alasan tidak menjalankan tugas dengan baik.

Kekerasan dilakukan atasan Sony tersebut dipicu dengan bermasalahnya video zoom saat Kapolres mengikuti acara Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB)  dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara (26/10/2021).

Baca Juga: Kelangkaan BBM Berjenis Bensin di Kota Bitung Dikeluhkan Masyarakat

Saat dihubungi via telpon tidak diangkat dan beberapa orang mencari Sony tidak menemukan tutur Kombes Budi Racmat selaku Kabid Humas Polda Kalimantan Utara sebagaimana dilansir dari JPNN.com.

Aksi kekerasan yang melibatkan Kapolres Nunukan dan SL terekam CCTV dengan durasi 43 detik saat Sony hendak membantu para ibu-ibu mengatur tumpeng diatas meja tiba-tiba sang brigadir mendapat tendangan dari sang komandannya.

Video dengan durasi yang tidak sampai semenit ini di viralkan oleh Sony dan dibagikan ke group whatsupp TIK Polda Kaltara dan group letting bintara.

Menurut Kombes Budi Racmat Sony L telah melanggar kode etik dan akan diproses sesuai dengan apay yang dilakukannya sebagai seorang bawahan.

Atas perilakunya telah melanggar kode etik sebagai seorang aparat yang semestinya taat pada atasannya lewat menyebarkan video dugaan kekerasan, Sony Limboto pun meminta maaf  lewat unggahan di media sosial miliknya.

Selamat malam komandan senior dan rekan-rekan dan khusus untuk Bpk Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar S.TIK, saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial karena saat meng-upload video tersebut tidak berpikir dengan jernih”

“dengan kejadian beredarnya video tersebut saya sangat menyesal dan membenarkan bahwa tidak melaksanakan perintah pimpinan, setelah kejadian tersebut saya langsung menghadap Bpk.Kapolres untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan”.

“Permohonan maaf ini tidakada unsur paksaan dari siapapun. sekali lagi Komandan mohon izin, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah saya lakukan”

Itulah penggalan kata-kata permohonan maaf dari Brigadir Sony Limboto kepada atasannya Kapolres Nunukan yang telah melakukan kekerasan terhadap dirinya.

Akhir-akhir ini wajah Kepolisian Republik Indonesia sedang menjadi sorotan hangat masyarakat tanah air atas berbagai aktraksi kekerasan yang dilakukan terhadap masyarakat sipil.

Mulai dari kejadian di Medan bagaimana seorang petugas membanting pengunjuk rasa dengan jurus “smack down” dan pencabulan terhadap seorang wanita di Parigi Sulawesi Tengah memberikan kesan buruk bagi institusi dimana seharusnya melindungi masyarakat.

Kata “PRESISI” yang sering dikumandangkan lewat pimpinan KAPOLRI yang baru seperti hanya slogan yang beberapa saat akan selesai dan terasa sangat jauh untuk menerapkannya.

Baca Juga: Aksi Kocak Dwayne Jhonson Bersama Istri Buat Netizen Terpingkal

Semoga kasus Sony Limboto adalah pelajaran berharga bagi bangsa ini khususnya bagi para penegak hukum dalam menjalankan tugas dengan penuh keadilan serta bertanggung jawab.

deny/BDC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *