Sosial Distensing Cara Baru Mengurangi Pengeluaran Liar

Social Distancing perlu di sikapi positif oleh seluruh rakyat Indonesia
Photo ilustrasi : freephoto.net

Bidikdot.com Penyebaran Covid-19 di tanah air yang semakin memprihatinkan membuat pemerintah pusat dengan bersinergi bersama pemerintah daerah mengambil kebijakan krusial dengan melakukan semua kegiatan dilakukan dari dalam rumah tanpa ada interaksi secara langsung dengan khalayak ramai. ini di lakukan untuk menghindari penyebaran wabah virus secara cepat. sebab di yakini penyebaran Covid-19 sangat cepat terjadi di area-area keramaian ataupun pusat-pusat perbelanjaan besar.

Distensing Sosial (social distancing) adalah pemberlakuan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 secara cepat.semua kegiatan apapun yang mengumpulkan banyak orang sementara waktu di tiadakan mengingat pengalaman di China maupun sekarang di Italia.

Baca Juga : Kicauan Miring Antara Corona dan Agama

Pemerintah belum melakukan tindakan “Lockdown” untuk mengantisipasi penyebaran wabah virus covid ini tindakan yang efektif adalah menghindari dulu perkumpulan-perkumpulan masa yang dapat menimbulkan sesuatu yang tak terduga dari wabah mematikan tersebut.

Seluruh kegiatan pekerjaan dapat di lakukan dari dalam rumah tanpa harus berinteraksi dengan banyak orang ataupun pekerjaan lain. walau ini hanya sebagian pekerjaan dapat di lakukan dari dalam rumah, sebab tidak semua pekerjaan di lakukan dari dalam rumah.

Alasan Pemerintah belum melakukan “Lockdown”karena kondisi geografis Indonesia  belum memungkinkan melakukan tindakan itu ungkap Joko Widodo (Jokowi) pada rapat terbatas 24/3/2020
bersama kementerian terkait via streaming.

Tidak melakukan perkumpulan bersama dengan menghadirkan banyak orang adalah  satu-satunya memperlambat penyebaran wabah virus ini. dan semakin banyak masyarakat Indonesia melakukan dan memperhatikan himbauan pemerintah maka akan semakin cepat mengurangi penyebaran dari Covid-19 sebab masih terlihat di beberapa tempat mayarakat melakukan perkumpulan banyak orang termasuk melakukan acara pernikahan.

Dalam menangani Covid-19 ini TNI dan POLRI turut serta ambil bagian untuk keamanan warga Indonesia sehingga mereka berharap himbauan pemerintah jangan di anggap sebuah hal yang tidak berarti pada akhirnya semua di rugikan atas tindakan cuek dari sebagian masyarakat. hal ini di tegaskan kembali oleh Kapolri bila ada masyarakat melakukan hal di sebutkan di atas maka petugas kepolisian akan menindakinya sesuai dengan hukum dan perundangan yang berlaku.

Terlihat hampir dua pekan ini masyarakat mematuhi apa yang di himbau pemerintah untuk melakukan sosial distensing atau karantaina diri di rumah masing-masing.sehingga apa yang di harapkan bersama dapat terealisasi sebagaimana harapan seluruh dunia agar wabah ini segera lewat.

Tanpa di sadari ada keuntungan secara “materiil” dari pemberlakuan karantina diri (social distancing) meskipun tempat-tempat perbelanjaan atau pasar-pasar tradisional tidak di lakukan penutupan. Sebab selama karantina tidak ada kegiatan keluar rumah berlebihan untuk shopping dan membeli hal-hal yang tidak dianggap perlu dan dari sisi ekonomi ini adalah hal positif untuk memangkas pengeluaran liar dari sebelumnya.

Pemberlakuan sosial distensing berbeda dengan lockdown walau sebagian  pusat perbelanjaan tidak di tutup namun kunjungan masyarakat menurun drastis malahan ada beberapa tempat perbelanjaan sepi alias tidak ada pengunjungnya dan inilah yang di harapkan pemerintah. untuk keluar rumah hanya sebatas membeli kebutuhan apa adanya selebihnya dengan cepat kembali ke rumah.

Pemberlakuan karantina diri di rumah masing-masing memberi peluang penghematan dari segi keuangan terhadap pengeluaran yang tidak semestinya. mungkin sebelum himbauan dari pemerintah untuk sosial distensing ada cukup lumayan kegiatan pengeluaran uang di lakukan oleh kita namun setelah pemberlakuan karantina diri ini, cukup terjadi penghematan dari sebelumnya.

Seandainya Covid-19 sebagai wabah menular ini telah lewat mungkin nilai positif dari sosial distensing ini dapat di terapkan dalam keluarga masing-masing sebab sangat berpengaruh dan positif sekali terhadap cara menghemat sehingga dapat membuat tabungan kita melambung di kemudian hari.

Hal ini terbukti dari beberapa pengakuan masyarakat sebelum dan sesudah pemberlakuan karantina di di tengah wabah virus corona dengan tidak bersosialisasi dengan kerumunan banyak orang apalagi ada dari kita suka mengeluarkan  baduget yang tidak perlu dan dampak dari cara ini memberi pengaruh terhadap tabungan yang sering kali mandek jika ada keinginan di depan mata.

Saat ini perkembangan penanganan Covid-19 terus di galakan baik pemerintah, lembaga-lembaga terkait ataupun partai politik. sebab perlu kesadaran semua pihak untuk ikut menghentikan penularan virus corona sampai pagi ini 25/3/2020 informasi pasien positif virus corona dari Kementerian Kesehatan mencapai 679 pasien, 55 meninggal dunia dan 30 sembuh.

Baca Juga : Imbas Covid-19 Terhadap Kesehatan Pariwisata Daerah

Jika melihat angka dari positif corona saai ini di tanah air tidak ada salahnya untuk sementara waktu menjauhkan diri dari kerumunan banyak orang atau melakukan karantina diri di rumah masing-masing sebab setelah di cermati dan di praktekan ada untungnya juga meskipun ada hal yang tidak menguntungkan juga harus di terima. intinya belajarlah menghargai apa mejadi keresahan negara kemudian hidup sehat sebagaimana kampanye sehat di terus di galakan.(bidikdotcom).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *