Petani Milenial Bitung Generasi Pangan Masa Depan Indonesia

Gambar tanaman selada (lettuce) Photo : Harvi

Bidikdot.com Petani adalah jargonnya kuliner Nusantara yang kini telah menjadi sala satu Industri populer tanah air yang tak terbendung lagi persaingannya mulai dari Usaha Kecil Menengah (UKM) sampai pada  Restoran berbintang pun mengharapkan hasil petani dengan usaha dan keberhasilannya menghasilkan produk berkualitas baik umbi-umbian maupun sayur mayur.

Entah apa jadinya para pelaku usaha kuliner maupun kebutuhan rumah tangga jika tidak ada petani maka kelangsungan pangan disuatu negara maupun daerah pasti akan bermasalah. petani memiliki peran penting terhadap kelangsungan hidup manusia khususnya untuk kesehatan. semua jenis makanan cepat saji dimulai dari seorang petani.

Meskipun sering dianggap paling marjinal dikalangan  bawa tetapi petani merupakan pokok dari mata rantai kelangsungan masa hidup manusia walaupun itu hanya kecil secara kasat mata tetapi memiliki manfaat sungguh luar biasa dari segi pemanfaatan maupun penggunaan dari produk yang dihasilkan seorang petani dan inilah kemudian petani menjadi bidikan utama para anak muda sekarang.

Dulunya petani hanya profesi orang-orang dewasa dan sudah berumah tangga tetapi kini petani dilirik kalangan milenial dengan prospek menjanjikan. di Indonesia telah ada beberapa petani muda yang berhasil mengembangan usaha pertaniannya sebagai produk unggulan bahkan dapat di ekspor.

Sebut saja Ulus Pirmawan petani kacang buncis asal bandung ini berhasil mengembangkan usahanya sehingga merambat sampai pasar global dan menjadi pengespor kacang buncis dan sayur mayur lainnya ke Singapura maupun Malaysia.

Atas perkembangan pertanian yang menjanjikan maka Pemerintah Kota Bitung  membentuk wadah untuk menampung keahlian para cendekiawan milenial untuk berkelut di bidang pertanian yang diberi nama Petani Mienial Kota Bitung 

dan lewat pelatihan-pelatihan maupun studi banding dengan beberapa daerah yang berhasil mengembangkan para anak mudanya menjadi petani sukses  maka usaha tersebut mulai memiliki tanda-tanda keberhasilan.

Ada 3 anak muda pertama di Kota Bitung mendapat kesempatan untuk memulai karir mereka didunia pertanian khususnya di Kota Bitung yaitu : Willy Kaunang asal Pinangunian, Mahdalena Tinamberan S.Ars dan Rudy Rombot ST. 

ketiga anak muda ini akan menjadi representasi dari anak-anak muda Kota Cakalang untuk dapat menginspirasi bahwa pertanian juga adalah lahan menjanjikan.

Ketua Petani Milenial Kota Bitung Henry Roy Somba ST mengatakan bahwa gerakan ini di sponsori oleh Pemerintah Kota Bitung khusus bagi anak-anak muda yang melirik pertanian sebagai dunia usaha yang memiliki harapan. 

yang kedua untuk membuat ketersediaan pangan di Kota Bitung maupun disekitarnya tetap terjaga dan relatif stabil, ungkap Somba pada konfrens virtual dari media daring petani milenial.

Somba mengutip apa di ungkapkan oleh FAO organisasi pangan dunia bahwa akibat pergeseran pemikiran dalam dunia kerja banyak orang sudah berahli fungsi dari pekerjaan sebelumnya sehingga petani dianggap bukan lagi pekerjaan menjanjikan untuk masa depan, bila ini juga terjadi bagi keseluruhan masyarakat dunia maka suatu waktu akan terjadi krisis pangan.

Alasan inilah kemudian menjadi inspirasi Pemkot Bitung memulainya dari anak muda sebab merekalah pelaku keberhasilan pangan daerah bahkan secara nasional di kemudian hari.

Dalam membangun petani milenial yang berhasil tentu tidak akan dibiarkan mereka sendiri untuk bergerak Pemerintah tetap akan melakukan kontrol sejauh mana langka mereka dalam mengolah semua yang telah di persiapkan mulai dari penggarapan lahan sampai pada penanaman.

Secara langsung Walikota Bitung Maxmilian Jonas Lomban melihat area perkebunan dari para anak muda ini. tanaman yang dibudi dayakan adalah ubi talas, bawang batang, kacang tanah dan cabe rawit. tetapi dari beberapa postingan di media sosial ada para anak muda lain telah berhasil menanam dan siap untuk di panen seperti tanaman rica milik Andika Somba di Kelurahan Kumersot.

Para petani Milenial ini memiliki tujuan tidak hanya untuk bertani habis panen selesai namun menurut Henry Roy Somba ST usaha para kaum milenial tersebut dapat menciptakan industri berintegrasi dari hulu ke hilir lewat industi kreatif dari bahan pertanian yang telah di panen sehingga produksinya tidak putus sampai pada panen saja namun terus pengolahan secara kreatif.

deny/BDC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *