Daerah  

Buruknya Sistem Drainase Membuat Kota Bitung Sering Kebanjiran

 

Pusat perbelanjaan Kota Bitung terkurung banjir Foto bidikdot

Bidikdotcom – Berkali-kali saat musim penghujan tiba Kota Bitung sering mengalami kebanjiran yang cukup parah seperti yang terpantau pada Kamis 26 Agustus 2021 pukul 15.30 wita

Pusat perbelanjaan Kota Bitung di kepung banjir dari berbagai penjuru, derasnya air kiriman dari wilayah kelurahan Kakenturan dan beberapa daerah perbukitan membuat drainase (got) tidak mampu menampung debit air yang cukup banyak akibat hujan yang begitu deras.

Mulai dari samping toko MM hingga ke-depan toko Noerainy tinggi genangan air mencapai hampir lutut kaki orang dewasa.

Sehingga para pengendara baik roda 2 maupun roda 4 harus ekstra hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan saat mengendarai kendaraannya.

Penerapan mitigasi khususnya bencana banjir dan sistem drainase yang tak kunjung ada perbaikan serius oleh pihak terkait membuat Kota Bitung tidak lebihnya dari wajah ibu kota Jakarta yang identik dengan banjir.

Area dimana tempat mengalirnya air bagian trotoarnya telah dijadikan tempat berjualan warga atau dicor oleh pemilik toko untuk parkiran mobil ini terlihat disekitar depan  eks Bank Mandiri dan disamping toko Sarina dan sekelilingnya.

Selain itu kontur jalan dipusat perbelanjaan terlihat turunannya cukup dalam sehingga membuat air sulit keluar dari dalam badan jalan, dan bila air surut maka tersisa lumpur dan penggalan sampah yang berserahkan.

Memiriskan memang jika melihat kondisi pusat kota seperti ini.

Pemerintah gencar-gencarnya mempromosikan Kota Cakalang sebagai salah satu destinasi wisata patut dikunjungi. Tetapi apa jadinya jika melihat kondisinya sangat memprihatinkan jika musim penghujan tiba.

Oleh karena itu saatnya memperhatikan infrastruktur khususnya drainase-drainase mulai dari hulu hingga hilir agar polemik banjir tidak menjadi warisan turun-temurun dari setiap pergantian pemerintahan.

Hal yang tidak kalah pentingnya yakni kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah dimana sering menjadi stigma buruk adalah kesempatan membuang sampah saat hujan deras.

Padahal tanpa disadari sampah-sampah tersebut bisa saja hinggap keberbagai pemukiman warga bahkan tidak sedikit berserahkan di pusat kota.

Beberapa masyarakat yang sempat saya tanyakan mengatakan bahwa mereka sudah tidak kaget jika terjadi banjir seperti ini.

sebab telah menjadi kebutuhan setiap hari bagi mereka yang tinggal diperkotaan bila menyambut musim penghujan. tutur pak Rizal sambil membantu rekan-rekannya mendorong sepeda motor yang mati akibat tenggelam.

deny/BDC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *