Sport  

Akhirnya Indonesia Kalah Dari Thailand 5 Alasan Ini Pemicunya

 

Kartu merah pertama Indonesia Foto streaming Zee TV
Bidikdotcom Gol satu-satunya dari Weerathep Pomphan menit (94) laga Indonesia vs Thailand di semifinal sepakbola Sea Games Hanoi 19/5/2022 mengubur mimpi pasukan Shin Tae Yong membawa pulang medali emas.
Permainan apik anak asuh Polkin tidak mampu di imbangi oleh Egy Maulana dan kawan-kawan dalam penguasaan bola dan teknik tim dilapangan.
Telah diulas sebelumnya Rekor Pertemuan Indonesia vs Thailand di Sepakbola Asean cenderung berpihak pada pasukan Gajah Perang.
Ulasan-ulasan tersebut terbukti bahwa sejarah berbicara dari  64 kali pertemuan termasuk saat ini timnas Thailand telah memenangkan 40 kali pertandingan, misi balas demdam tim U23 berakhir gigit jari bahkan terpeleset jatuh bermandi lumpur usai 2 pemain garuda muda diusir wasit keluar lapangan karena kartu merah.
Sejatinya keprofesionalan para pemain  Indonesia masih jauh dari standar yang diterapkan pemain profesional secara umum mulai dari menghargai setiap hasil pertandingan, mudah terpancing emosi.
Dari ukuran pelatih tim merah putih punya coach bisa dibilang berkualitas karena berhasil membahwa Korea Selatan menyabet medali emas di Asian Games 2018 lalu. Bahkan di backup oleh mantan-mantan pemain timnas senior yang pernah berjaya dimasanya dalam membantu pelatih Shin Tae.
Lantas kenapa Indonesia kalah lagi! dapat disimpulkan 5 alasan ini pemicunya
1.Profesionalisme
Seorang pesepakbola wajib menerapkan sikap profesionalismenya saat ada ditengah lapangan. artinnya apapun hasil pertandingan baik kalah ataupun menang adalah suatu yang wajar dalam kompetisi. 
seorang pemain dengan tingkat keprofesiannya tinggi akan mampu mengendalikan segalah situasi saat menjalankan sebuah laga. Jika pemain timnas punya naluri profesional kita yakin tidak ada pemain yang diusir wasit.
2.Pengendalian Diri
Sampai kapanpun jika sikap premanisme masih tersemat pada pemain-pemain timnas jangan harap akan meraih juara. Ini jelas terlihat dalam pertandingan barusan bagaimana pemain garuda tersulut emosi yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
Ukuran pemain dengan tingkat pengendalian diri tinggi yakni mampu terhindar dari zona kartu kuning maupun kartu merah.
3.Kualitas Liga Dalam Negeri
Sangat diakui bahwa kualitas Liga Indonesia sedikit tertinggal dari Thailand. Sikap premanisme pemain di Liga BRI masih terlihat jika keputusan wasit dianggap keliru, mengalami kekalahan.
Teknologi pendukung masih belum standar disetiap venue (stadion) terkadang memicu terjadinya protes berlebihan.
Sedangkan di Thailand separuh stadion telah didukung fasilitas teknologi canggih sebagaimana refrensi FIFA. Anda dapat menonton liga Thailand setiap Sabtu-Minggu di Channel TV PPTV HD.
Jarang ada perkelahian antar pemain pada Liga Revo Fit Honda (liga utama) Thailand apalagi pengaturan skor.
4.Siaran Televisi di Acak
Pemerintah Thailand memberi dukungan sepenuhnya terhadap masyarakat untuk dapat menonton timnas mereka berlaga termasuk sepak bola baik dari dalam stadion negara penyelenggara maupun di negaranya sendiri dengan tidak mengacak siaran yang mendapat hak siar.
Di tanah air publik tidak dapat memberi dukungan meski hanya dari layar kaca. Mendapatkan tontonan gratis dari rumah dalam mendukung timnas begitu sulitnya dengan dalih hak siar.bahkan tidak sedikit netizen membuli timnas kita karena siaran televisi diacak.
Program pemerintah beralih ke televisi digital belum bisa menjangkau keseluruhan wilayah pemukiman tanah air sehingga kerinduan mendukung timnas u23 terhambat akibat siaran diacak atau belum terlayani dari program dimaksud
5.Minim Pengalaman
Kurangnya jam terbang go internasional dari timnas Indonesia merupakan salah satu alasan kekalahan di semifinal tersebut. Berbeda dengan para punggawa Polkin yang setiap tahunnya ada 4-6 kali melakukan uji coba pertandingan bertajuk persahabatan termasuk pada awal tahun ini bertandang ke markas Qatar.
Kekalahan penuh penasaran ini pun tidak disambut dengan dukungan apresiasi dari publik termasuk PSSI. diakun resmi twitter cuitan lembaga sepakbola tanah air itu hanya menulis huruf tanda tanya seperti pada gambar berikut;
Indonesia dan Malaysia akan berebut medali perunggu sebagai pertandingan terakhir mereka pada Minggu 22/5/2022 pukul 16.00 wib
Apapun hasilnya publik nusantara patut mengapresiasi perjuangan para tim garuda yang sudah berjuang sejak awal kompetisi demi mengibar sang kebanggaan yakni merah putih.
Untuk perolehan medali secara keseluruhan hingga 19/5 Indonesia berhasil menggeser Filipina dengan meraih 42 medali emas dan bertengger diposisi ke-4 dibawa Thailand
Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *