Bidikdot.com – Unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak puas dengan hasil pemilu 2019 pasca pengumuman KPU berunjuk bentrok dengan petugas keamanan terkait tuntutan mereka tidak menerima hasil pemilu 2019.
dengan mengacu pada penolakan yang di lakukan oleh salasatu pasangan calon Presiden yaiut Prabowo-Sandi.
Narasi-narasi yang di bangun yang berbau profokatif di telan dengan cuma-cuma oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi untuk memuaskan rasa dan hasrat kebencian.polisi berhasil mengamankan beberapa orang yang di duga melakukan provokasi sehingga masa melakukan tindakan anarkis.
Baca Juga : Pengumuman Hasil Pemilu 2019 oleh KPU
Sebelumnya masa dan polisi duduk bersama kala berbuka puasa, dan para pengunjuk rasa di ijinkan oleh polisi untuk menyampaikan orasi mereka sampai pukul 18.00 wib namun di beri toleransi oleh polisi dengan syarat unjuk rasa aman.namun unjuk rasa memaksakan diri untu menerobos pertahanan kepolisian untuk ke gedung Bawaslu.
Masa yang tidak terbendung dengan aksi mereka maka polisi menembahkan gas air mata namu masa membalas dengan menembakan ke arah kepolisian dengan kembang api.ini semakin membuat suasana pengunjuk rasa semakin tak terhentikan untuk melakukan hal-hal di luar perundang undangan yang berlaku.
Baca Juga : Pembatalan Lisensi Android buat Perusahaan Huawei
disisi lain dari siaran Mata Najwa yang ada di trans7 malam ini para elit politik terkumpul untuk saling memberi solusi supaya indonesia kembali bersatu tanpa ada lagi perbedaan.baik dari KPU,Bawaslu, Pakar Hukum, dari Tim TKN dan BPN pun hadir.
Mata Najwa pemilik program sekalian menjadi moderator mengarahkan supaya para elit negara dapat bersikap sebagai negarawan untuk meredahkan situasi.yan terjadi atas pengunjuk rasa.
di akhir program Mata Najwa meminta para tamu dari elit partai maupun penyelenggara pemilu untuk dapat memberikan contoh menciptakan suasana yang sejuk antar satu dengan yang lain lewat saling berpelukan dengan senyuman