News  

Pelaku Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar Sudah di Identifikasi

 

Foto Ekslusif by SUC

Bidikdotcom – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) POLRI telah melakukan test Deoxyribonucleic Acid (DNA) terhadap korban bom bunuh diri yang diduga sebagai otak pelaku dari insiden berdarah pada Minggu 28/3/2021 di depan Gereja Katedral Makassar.

Hal ini disampaikan langsung oleh KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang melakukan peninjauan langsung kejadian terjadinya tragedi pengeboman.

Jenderal Listyo mengatakan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim Foresik sala satu pelaku berinisial (L) yang merupakan bagian dari anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang memang berasal dari Sulawesi Selatan sedangkan pelaku yang lain masih dalam investigasi dan pemeriksaan tim.

Gerakan ini merupakan reaksi dari penangkapan beberapa anggota JAD pada bulan Januari lalu oleh Tim Densus 88 di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Makassar.

“Jadi mereka termasuk pelaku, merupakan bagian dari pengunkapan beberapa waktu lalu yang berjumlah 20 orang diamankan oleh Tim Anti Teror Densus 88 POLRI” tegas Jenderal Lestyo.

Inisial yang disebutkan dengan nama berawalan L sudah dicocokan dengan data yang dikantongi POLRI sebagaimana keterkaitan pelaku dengan JAD. Bom bunuh diri yang memakan korban hingga 20 orang tersebut yang merupakan bagian dari Jemaat Katedral Makassar terjadi sekitar pukul 10.28 wita.

Atas peristiwa tersebut KAPOLRI memerintahkan untuk melakukan penjagaan di area rumah ibadah seluruh Indonesia dan memastikan seluruh masyarakat nyaman mengikuti ibadah menurut agama dan kepercayaannya, termasuk juga penjagaan dilakukan secara ketat dititik ruas jalan diseluruh wilayah Sulawesi Selatan dimana terdapat Gereja.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo merasa bersimpatik dan mengutuk keras pemboman yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri JAD kepada Jemaat Katedral Makassar Sulawesi Selatan dan meminta kepada KAPOLRI dan Panglima TNI untuk mengusut tuntas jaringan yang mengancam keselamatan umat manusia.

Jenis kejahatan apapun termasuk terorisme bukan ajaran Agama yang ada diseluruh dunia termasuk di Indonesia dan itu harus dilawan ungkap Presiden dalam pernyataan resminya menyikapi peristiwa pengeboman disalah satu rumah ibadah di Sulawesi Selatan tepatnya di Kota Makassar.

bdc

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *