mengevaluasi pelaksanaan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah dengan harga terjangkau.”
Kebijakan Presiden Republik Indonesia ini terkait dengan carut marut peredaran minyak goreng di tanah air yang masih sulit didapatkan oleh masyarakat umum. apalagi umat muslim sementara menjalankan ibadah puasa dan akan menyambut Idul Fitri.
Keputusan pemerintah ini disambut baik masyarakat meskipun menuai pro-kontra dikalangan pebisnis minyak goreng. tidak sampai disitu media asing pun ramai menyoroti pernyataan pemerintah Indonesia mengenai penghentian sementara ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya.
Media Thailand PPTV HD, BBTV CH7 dan Mono29 menjadi 3 channel tv Asia Tenggara ramai memberitakan pernyataan Presiden Joko Widodo.
Tingginya harga minyak goreng dipasaran membuat aktivitas masyarakat makin dibatasi apalagi mereka yang memiliki usaha kuliner di bulan suci ramadan dan para UMKM lainnya.
Mengatasi agar persoalan minyak goreng tidak menimbulkan masalah saat warga merayakan Idul Fitri maka pemerintah melarang sementara kegiatan ekspor sampai waktu yang nantinya ditentukan pemerintah.
Sehubungan dengan harga sawit hari ini melonjak tinggi harga jualnya maka dibutuhkan kebijakan pemerintah secara berkelanjutan agar masyarakat yang bergantung pada produk ini tidak dirugikan.
Menjelang 5 hari menuju hari raya Idul Fitri harga minyak goreng curah dipasar-pasar rakyat belum mengalami penurunan harga masih ada disekitaran Rp 30-35 ribu/kg
Warga berharap saat merayakan lebaran tahun ini harga minyak goreng bisa stabil dan kembali pada harga normalnya apalagi mereka dengan penghasilan pas-pasan.
ined(bdc)