News  

Polemik Penganugerahan Bintang Mahaputera Dari Presiden Joko Widodo

sumber gambar CNN Indonesia 

Bidikdotcom Jakarta Hari ini 13 Agustus 2020 Presiden Joko Widodo memberi penganugerahan  Bintang Mahaputera kepada dua toko Nasional Farih Hamzah dan Fadli Zon sebagai bentuk negara menghargai keikut sertaan mereka dalam membangun bangsa dan negara bahkan menjaga keutuhan Pancasila dan UUD 1945.

Keduanya dianggap layak untuk mendapat predikat tersebut sebab telah memenuhi kriteria dari tim pemberi gelar yang ada di Jakarta. Meski begitu pemberian gelar dari Presiden tidak serta merta membuat publik menerima dengan alasan positif sebab kedua toko ini kerap berseberangan dengan Pemerintahan Joko Widodo.

Baca Juga : Kartu Pra Kerja Gelombang V DI Buka Sabtu 16 Agustus 2020

Selain itu politikus PKS dan Gerindra ini sering melayangkan kritik cukup pedas ter hadap setiap program yang di canangkan Presiden Joko Widodo dan Menteri kerjanya dikabinet hebat.

Publik menilai bahwa apa yang dilakukan kedua politikus tersebut  saat kampanye Pemilu 2019 lalu merupakan bukti bahwa mereka tidak sehaluan dengan apa yang Presiden Joko Widodo kerjakan dan kelayakan untuk menerima penghargaan tersebut perlu dipertimbnagkan.p apa

Mengutip apa yang disampaikan oleh Ngabalin juru bicara istanah pada dialog di Kompas pagi pada Selasa 12 Agustus 2020 bahwa Presiden hendak membangun kehidupan demokrasi lebih baik lagi meski harus berbeda pandangan politik dimasa yang akan datang termasuk pertarungan Pilpres di 2024 nanti.

Sikap nasionalis dalam berdemokrasi ditunjukan Presiden Joko Widodo menurut Ngabalin perlu di apresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia sebab Jokowi tidak melihat sudut pandang perbedaan politiknya namun untuk keutuhan bersama untuk kesejahteraan Indonesia.

Kemudian muncul pertanyaan apakah setelah menerima penghargaan sikap kritis kedua toko ini akan lunak ataukah tidak. tentu tergantung dari kedua menanggapinya.

Terhadap hal ini Fadli Zon selaku Wakil Ketua DPRRI menanggapi perihal polemik publik atas penganugerahan dirinya oleh Presiden Joko Widodo menurut politikus Gerindra tersbut “ini merupakan penghargaan negara kepada saya dan saya menghargai apa yang Presiden berikan sebab ini juga penghargaan untuk rakya yang terus mengawal demokrasi dengan setia” ungkapnya hari ini di istanah negara.

Setelah memberikan penghargaan kepada kedua toko tersebut Presiden JokoWidodo juga menyatakan atas pertanyaan publik seputar pemberian penghargaan itu.

“Ini namaya negara demokrasi dan saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah berkawan baik dengan Pak Fadli Zon” ungkap Presiden.

Kedua politikus tersebut menerima Bintang Mahaputera Naraya atau Bintang penghargaan Sipil kepada toko atau orang yang berjasa dimana telah menjabat wakil ketua DPR RI periode 2014-2019.

Menurut publik secara politik keduanya menjadi kerikil tajam dalam Pemerintahan Joko Widodo namun alasan demokrasilah mematahkan setiap spekulasi negatif dari penganugerahan itu.

Meski demikian perlu diapresiasi sikap negarawan Presiden yang tidak mengingat namun meciptakan suasana politik dalam bingkai demokarsi kekeluargaan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. menurut Ngabalin inilah yang hendak dihadirkan oleh Jokowi saat menghadapi Pemilu Presiden di 2024 meski ia bukan seorang calon lagi.

Baca Juga : Tiga Minggu Adaptasi Baru Masker Dan Cuci Tangan Jadi Sorotan

Namun dengan apa yang dilakukan sekarang oleh Presiden akan menentukan demokrasi selanjutnya sehingga kemudian tidak ada lagi politik identitas, hasutan yang bisa saja menguras energi baik dana maupun tenaga yang pada akhirnya semua bangsa dirugikan ungkap Ngabalin.

loading…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *