News  

Pemilu Amerika Joe Biden Ungguli Trump Sementara Suara Elektoral

 

Joe Biden ungguli Trump dalam perolehan suara elektoral 
sumber gambar New York Times

Bidikdotcom Pemungutan suara pemilihan Amerika Serikat berlangsung hari ini 3 November 2020 atau 4/11 waktu Indonesia dimana pasangan calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris unggul sementara dari pasangan calon Donald Trump dan Mike Pence dengan hasil electoral vote Biden 209 dan Trump 118 selisih 91 suara elektoral.

Hasil ini tidak lepas dari kampanye lalu dilakukan Biden untuk mengajak warga Amerika tidak memilih Donald Trump lagi karena dinilai tidak dapat menangani secara serius permasalahan sosial yang terjadi ditengah masyarakat apalagi isu tentang covid-19 dimana menjadi senjata Biden menyerang petahana karena dianggap tidak konsisten dengan penanganan wabah berbahaya ini.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Siapa Di Balik Nama Kamala Harris 

Sederet persoalan terus membludak kala sifat rasisme kadang mewarnai konflik sosial masyarakat Amerika dan puncaknya adalah kematian George Floyd saat meninggal ditangan pihak kepolisian dalam unjuk rasa menentang rasisme di Amerika. Kasus ini mendapat kecaman dari seluruh warga Amerika.

Masa kepemimpinan Donald Trump Amerika Serikat dinilai antagonis dalam pengambilan kebijakan bauk dalam negeri maupun luar negeri. Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok tidak lepas dari kebijakan Trump untuk membalas apa yang dilakukan oleh negeri tirai bambu itu bahkan lebih dari itu kebijakan Trump sering memboikot dan membatasi produk luar Amerika.

Kekecewaan sebagian warga Amerika kepada Donald Trump yakni dengan janji-janji kampanye lalu saat memenangkan pemilihan Presiden dari penantangnya Hillary Clinton tahun 2016 lalu yang tidak kunjung di realisasikan ditambah dengan berbagai kasus rasisme.

Perolehan suara Biden dari Trump dengan selisih 91 suara tidak lepas dari kesombongan Trunp sering merendahkan pasangan calon Presiden lainnya sehingga ia pun sering mengucapkan kalimat akan memenangkan pilpres Amerika secara sepihak.

Besar harapan warga Amerika kepada Joe Biden sebagai figur dapat mendamaikan suasana seperti saat kematian pengunjuk rasa berkulit hitam George Floyd. Biden menyempatkan diri menyampaikan bela sungkawanya kepada keluarga Floyd atas kematian anggota keluarga mereka. Dimana seharusnya ini dilakukan seorang Presiden Donald Trump.

Biden juga dianggap layak memimpin Amerika karena berbagai program kerjanya sangat rasional dan diterima oleh seluruh warga Amerika ketimbang sang petahana.

Hingga pukul 11.30 wib Joe Biden mengantongi 209 suara sedangkan Trump 118 suara. Menurut lembaga pemungutan suara setempat ada beberapa wilayah yang belum masuk hitungan suaranya karena masih ada dalam pemungutan suara seperti di Ohio dan sekitarnya.

Saling kejar mendapatkan kursi nomor satu orang di Amerika tersebut semakin menuju titik finish anatara Trump dan Biden dimana calon Partai Demokrat itu semakin mendekati angka 270 saura eletoral yang diperebutkan. Pemilihan secara demokrasi di Amerika memang berbeda dengan negara-negara demokrasi lain di dunia termasuk Indonesia.

Di Amerika perolehan kemenangan ditentukan oleh wilayah masing-masing negara bagian atau disebut Electoral Vote dimana masing-masing negara bagian memberi perwakilannya di parlemen Amerika dengan jumlah 538 orang dewan elektoral.

Bagi Calon Presiden Amerika harus meraih suara sebanyak 270 atau setengah lebih dari satu dari jumlah suara elektoral vote tersebut bila ingin memenangkan pemilu. Bila ada pasangan calon Presiden yang memenuhi garis angka ini maka dialah pemenang pemilu Amerika tanpa melihat elektoral suara wilayah lainnya atau suara tersisa. 

Sehingga bila dibandingkan dengan pemilu Indonesia bisa dibilang aneh sebab syarat untuk memenangkan pemilihan baik Presiden, Legislatif dan Kepala Daerah harus meraih suara terbanyak bukan dari keanggotaan parlemen. padahal masyarakat Amerika diminta untuk memberi hak suaranya meskipun cara perhitungan langsung dari masyarakat hanya sebatas presentasi saja.

Contohnya bila negara bagian A memiliki penduduk cukup banyak dengan perwakilan parlemennya 15 orang (electoral vote), sedangkan Negara bagian B dengan penduduk setengah dari negara bagian A dengan perwakilan parlemen 9 orang (electoral vote) dan negara bagian A dari presentasi perolehan suara kalah dari negara bagian B, tetap hitungan kemenangannya ada pada negara bagian A. Inilah yang dimaksud suara perwakilan parlemen (elektoral vote).

Update terbaru Biden 224 dan Trump 213 dan barusan Joe Biden menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan diberikan oleh warga Amerika kepadanya meskipun tetap akan menunggu hasil resmi dari KPU setempat. Sebab sosial media seperti Twitter, Facebook dan Instagram sudah mengingatkan kepada pasangan calon untuk tidak mengumumkan kemenangan saat pemungutan suara berlangsung.

Baca Juga : Debat Akhir Pilpres Amerika Biden Ungguli Trump

Hari ini benar-benar pemilu Amerika yang menjadi sorotan dunia dari pemilu sebelumnya sebab ada di saat masa pandemi covid-19 dan berbagai fenomena dari persoalan sementara menimpa Amerika. Ada beberapa pengaruh bisnis yang menunjukan poin positif terhadap pemilu Presiden Amerika saat ini salah satunya adalah nilai rupiah menguat diangka 14.500.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *