News  

Kasus Covid-19 Di Tanah Air Terus Naik, PSBB Solusi Final

Penanganan Covid-19 perlu tindakan serius dari seluruh rakyat Indonesia
Gambar : Ilustrasi

Bidikdot.com Kebijakan Pemerintah dalam menangani Covid-19 dari penyebaran yang terus meningkat setiap harinya belum bisa memutus mata rantai penyebaran wabah berbahaya itu. kebijakan social distancing terus di sosialisasi baik Pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah namun fakta menunjukan jaga jarak dan dirumah saja belum diminimalisir dengan serius oleh sebagian masyarakat sehingga siklus penyebaran virus corona terus meluas dari berbagai tempat.

Bila melihat kasus hari ini 11/4/2020 ada penambahan signifikan kasus baru dengan jumlah 330 sedangkan meninggal dunia bertambah 21 kasus dan total keseluruhan pasien meninggal karena covid-19 sampai pukul 18.00 berjumlah 327 kasus dan total kasus positif berjumlah 3.482.

Baca Juga : Pemkot Bitung Tetapkan Status Isolasi Wilayah Mulai 3 April 2020

Dari pernyataan resmi Juru bicara kepresidenan khusus penanganan Covid-19 Achmad Yurianto bahwa masih ada di luar sana belum melakukan dengan serius himbauan Pemerintah tinggal di rumah dan selalu menjaga jarak jika berada di luar rumah.

Langka-langka kebijakan Pemerintah jika tidak di respon dengan serius oleh masyarakat tentu akan memberikan dampak yang tidak baik terhadap memutus mata rantai penyebaran wabah corona.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan solusi final pengganti lockdown sekirannya dapat mengurangi penyebaran wabah virus dengan lonjakan kasus hampir tidak terbendung.

Di tanah air lonjakan kasus positif terus naik dan meningkat di beberapa daerah sehingga perlu dan secepatnya pemberlakuan PSBB. pembatasan berskala besar tidak hanya sebagai kebijakan saja sehingga masyarakat menganggapnya sebatas projek lumrah padahal perlu di pahami oleh setiap warga sampai pada kelompok RT dan RW bahaya dari wabah virus corona sehingga di berlakukan PSBB.

Tiga kota di mana telah terjadi siklus kenaikan kasus cukup cepat yaitu DKI Jakarta, Bogor, dan Tangerang tidak memiliki pilihan selain melakukan PSBB. kebijakan ini dianggap dapat memperlebar jarak cepat dari penyebaran Covid-19.

Perkembangan kasus Covid-19 yang terus bertambah jumlahnya memberi indikasi bahwa seluruh kebijakan belum di lakukan sesuai dengan standar operasinal prosedur (SOP) khusus penanganan virus corona. jika seluruh masyarakat Indonesia menyadari betapa bahayanya wabah desease ini.

Sebesar apapun kebijakan bahkan di dampingi dengan penggelontoran dana begitu fantastik belum bisa merubah keadaan serta mengurangi kasus selama satu bulan terakhir ini apabila sikap masyarakat diseluruh daerah di tanah air super cuek dan tidak mengindahkan apa diinginkan Pemerintah.

Pada rapat terbatas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan seluruh Menteri via telekonfrensi 31/3/2020 menegaskan bahwa bila kebijakan dalam bentuk himbauan belum dapat mengarahkan warga untuk melakukan sebagaimana di arahkan Pemerintah maka di perlukan tindakan tegas bukan hanya sebatas himbauan. namun ketegasan belum sempat di gunakan masyarakat mendahuluinya dengan melakukan mudik kekampung halaman dan dari data perhubungan selama seminggu sudah ada 14.000 pemudik dengan menggunakan transport kereta api maupun Bus.

Kecenderungan inilah salasatu pemicu terjadinya penyebaran wabah virus corona dengan cepat menular dari satu orang ke orang lainnya. sehingga butuh ketegasan dalam menjalankan kebijakan khusus penanganan Covid-19.

Baca Juga : Warga Lembeh Pilih Bermain Layangan Saat Pemerintah Himbau Social Distancing

Peningkatan kasus yang begitu signifikan hari ini 11/4/2020 memberi perhatian bagi kita lebih serius lagi dan mentaati setiap operasional dalam mekanisme prosedural penanganan Covid-19 apalagi pada daerah dengan zona merah. cara hidup sehat tetap di berlakukan APD perlu untuk di pakai meski terbatas sifatnya jangan keluar rumah bila tidak ada keperluan penting dan begitu banyak hal lain dapat di lakukan untuk memutus penyebaran Covid-19 ini. mari bersama kita perangi wabah virus corona ini dari dalam diri sendiri dan keluarga sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *