Basuki Tjahaja Purnama Komisaris Utama Pertamina Foto : Kompas
Bidikdotcom Publik tanah air kembali di buat heboh atas pernyataan dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam sebuah unggahan video Youtube POIN dimana mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengkritik kinerja para Direksi yang tidak sesuai dengan akal sehat seputar gaji para pembesar Pertamina.
Ahok menyebut seandainya dirinya menjadi Direktur Utama dan melaksanakan kinerja yang ketat maka kadrun akan demo dan bikin rusuh
sehingga penggalan kalimat ini kemudian membuat kontroversi dan menuai beragam pendapat di tengah publik.
Bagaimana Ahok tidak marah dari hasil pemeriksaannya Direksi yang telah di copot jabatannya tetap mendapat tunjangan seperti saat bersangkutan bertugas.
Ada yang ganjal dari regulasi Pertamina menurut Basuki Tjahaja Purnama seharusnya orang yang sudah di copot tunjangannya menyesuaikan dengan apa yang dikerjakan. bukan sebaliknya bertugas maupun tidak bertugas gajinya tetap sama. Inilah kemudian membuat Ahok kembali menunjukan wataknya hingga menuai kontroversi.
Ahok menilai selama ini para petinggi Pertamina tidak menggunakan secara total sumber daya alam Indonesia terhadap pengelolaan kilang minyak oleh para pimpinan salah satu BUMN terbesar di tanah air, menurut Ahok mereka lebih memilih ngutang ketimbang mengfungsikan sumber daya alam negeri sendiri.
Ahok mengatakan Pertamina lebih sering memilih jalan meminjam uang ke luar negeri padahal sudah punya utang sebesar UU$ 16 Milyar atau setara dengan Rp 237.640.000.000.000 padahal menurut Ahok Pertamina masih memiliki 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas didalmnya.
Berikut kutipan Ahok “Minjam duit sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjam duit terus nih saya sudah kesal ini. Minjam duit terus, mau akuisisi terus. Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi, kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi ini, beli-beli minyak ini”
Ahok pun menghubung-hubungkan para petinggi Pertamina dengan para Menteri katanya jadi direksi main lobih sama Menteri karena menterilah yang menetukan dan Komisaris-komisarin pun rata-rata titipan Kementerian.
Ahok pun menempuh langkah lain untuk memotong cara birokrasi dengan melakukan lelang terbuka.
Kata Ahok dulu itu Pertamina naik pangkat Pertamina refference level semestinya kerja harus SVP bisa kerja 20 tahun keatas saya potong semua mesti lelang terbuka ungkapnya.
Ahok juga ingin mengaudit proyek kilang Pertamina dan akan bertanya kebeberapa investor kapan proyek kerjasamanya akan di mulai padahal ada dari para investor ingin bekerja sama dengan pertamina hanya saja dari petinggi Pertamina sering bungkam terhadap hal ini.
Ahok akan mengaudit proyek kilang minyak lewat rapat penting
Ia pun ingin menanyakan kenapa ada investor menawarin kerja sama lantas ditolak alasannya kapa atau lebih memilih pinjam keluar negeri supaya dapat komisi atau bagaimana.
Mantan Bupati Belitung Timur ini berharap akan ada orang jujur memimpin Indonesia selanjutnya apalagi di tubuh BUMN seperti Pertamina.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin membongkar cara-cara pengelolaan kekayaan Indonesia di tubuh Pertamina yang tidak masuk akal dan sering di jadikan para cukong korupsi memperkaya diri.
Sebenarnya dari dulu hal ini bisa di perangi hanya saja masing-masing porsi sudah merasa nyaman sehingga tidak perlu di publikasikan lagi namun di sayangkan ditangan Ahok berputar 180 derajat.
Atas apa yang dilakukan Ahok kepada Pertamina yang lagi viral saat ini para anggota DPR mulai satu-satu angkat bicara tidak terkecuali Fadli Zon, mantan Menteri Rizal Ramli dan beberapa tokoh politik lainnya.
Kadang langkah Ahok memberantas Korupsi di anggap tidak santun dan terlalu berlebihan padahan menindaki perbuatan Korupsi di sebuah instansi butuh sosok pemberani dan selalu mengedepankan ketegasan. marah-marah Ahok sering di asumsikan dengan kebencian padahal Ahok orangnya memang membeci korupsi dan kerja yang tidak jujur.
Lepas dari pendapat plus mines publik atas tindakan Ahok publik juga patut memberi apresiasi sehingga kesadaran masyarakat dalam bekerja tidak melakukan korupsi dan bekerja secara jujur menjadi gaya hidup secara turun menurun di daratkan kepada generasi bangsa selanjutnya.
Post Views: 53