Daerah  

Perkembangan Penanganan Covid-19 Di Sulawesi Utara

dr.Steven Dandel Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulut.
Photo Tribunmanado

Bidikdot.com Pemberlakuan pembatasan wilayah di beberapa daerah dalam rangka memutus mata rantai Covid-19 belum dapat mengurai penyebaran dari wabah menular ini. meski di akui sampai kemarin 19/4/2020 secara nasional ada penambahan pasien positif virus corona sembuh tetapi tidak dipungkiri juga ada penambahan kasus positif  bahkan kematian.

Kebijakan Pemerintah dalam menangani Covid-19 seperti Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB), Isolasi Wilayah, tetap dirumah dan jaga jarak belum dapat menekan angka orang yang terpapar dengan virus corona baik positif, ODP dan PDP.

Baca Juga : Aplikasi PeduliLindungi Berbasis IOS Dan Android Bantu Perangi Covid-19

Bertambahnya kasus Covid-19 setiap hari menunjukan keberadaan masyarakat belum patuh terhadap kebijakan Pemerintah dan minimnya Alat Pelindung Diri (APD) di miliki oleh pihak Rumah Sakit sehingga kecenderungan untuk terpapar wabah menular ini cukup terbuka.

Sama halnya dengan Provinsi Sulawesi Utara sebelumnya tidak ada kasus tetapi karena kelalaian masyarakat mengabaikan kebijakan Pemerintah dengan tidak mengikuti (SOP) Protap penanganan Covid-19 sehingga angka warga Sulut positif  bertambah menjadi 20 kasus update terakhir dari Satgas Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara pada 19/4/2020.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal bertambah 1 orang dan total PDP meninggal di Sulut menjadi 3 orang meskipun 2 pasien pertama hasilnya dinyatakan negatif.

Dilansir dari halaman web Berita Manado  dalam pernyataan pers Satgas Covid-19 Provinsi Sulut lewat juru bicaranya dr.Steven Dandel mengatakan bahwa pasien terkonfirmasi terbagi di 2 Rumah Sakit yakni RSUP Prof  Kandow dan RSAD Wolter Monginsisdi dan tidak ada ketambahan dari 20 pasien “terkonfirmasi 20 pasien 3 meninggal dunia, 5 pasien sembuh dan 12 masih dalam perawatan” ungkap Dandel. ia menambahkan untuk kasus ODP terdapat 255 kasus sedangkan 655 kasus selesai dalam pemantauan.

Dandel menyebutkan bahwa ada ketambahan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia berasal dari Kota Bitung. sehubungan dengan pasien asal Kota Bitung meninggal di benarkan oleh dr.Jeaneste Watuna selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung.

dr.Jeaneste mengatakan bahwa pasien adalah warga Kota Bitung asal Tobelo yang sudah lama tinggal di Girian tetapi sudah dimakamkan pada Minggu 19/4/2020 pukul 15.00 wita sesuai dengan prosedur operasional (SOP) Protap penanganan Covid-19 ungkap Jeaneste.

Baca Juga : Cara Menikmati Waktu Bersama Keluarga Saat Dirumah Menurut WHO

Kadis Kesehatan Kota Bitung ini berharap agar warga Kota Cakalang tidak panik dan takut terhadap informasi pasien PDP yang telah meninggal dunia karena kasus pasien meninggal pada 11/4/2020 lalu dinyatakan negatif dari virus corona sapanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *